Dretec Rice Spatula Calories


 Orang Asia termasuk Indonesia pada umumnya tidak bisa hidup tanpa memakan nasi.  Nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia.  Sayangnya, banyak sekali orang yang makan nasi berlebihan sehingga menderita berbagai penyakit, seperti penyakit gula (diabetes) dan obesitas.  Untuk itu, diperlukan usaha untuk mengatur pola makan dengan cara diet sehat.  Mengatur jumlah kalori makanan khususnya nasi merupakan cara diet yang sangat bagus.  Diet karbohidrat ini saat ini sangat populer di Jepang. 

Lalu, bagaimana caranya kita bisa tahu jumlah kalori nasi yang akan kita makan kalau tidak ada alat ukurnya?  Bersyukur saat ini telah ada alat ukur kalori yang sangat praktis buatan Jepang yang berbentuk sendok nasi yang biasa kita pakai saat menyendok nasi dari rice cooker.  Cara penggunaannya sederhana saja, hanya menekan tombol kalori atau gram sesuai keinginan Anda, lalu menyendokkan nasi sesuai kebutuhan Anda.  Dalam waktu tiga detik setelah nasi diambil, alat ukur ini bisa mendeteksi jumlah kalori ataupun gram akurat yang terkandung dalam nasi.  Setelah selesai digunakan, Anda bisa mencuci bagian sendoknya saja dengan cara memisahkannya dari alat ukur seperti gambar di bawah ini.



Sendok alat pengukur jumlah kalori nasi ini adalah buatan perusahaan terkenal dan terpercaya, yaitu Dretec.  Produk buatan Dretec yang terkenal sudah veteran dan spesialis dalam memproduksi alat ukur sekitar 200 jenis lebih yang berlokasi di Saitama Jepang.  Produk ini launching dari bulan April 2015.  Alat ini bisa mengukur sampai 300 gram atau 519 kcal nasi.   Seperti yang sebelumnya sudah disebutkan di atas, alat ini bukan hanya pengukur dalam satuan kalori tetapi juga  dalam jumlah gram yang terkandung dalam nasi.  Alat ini menggunakan baterai untuk dapat berfungsi. 

Alat ukur kalori ini pasti bisa jadi sahabat diet Anda.  Kalau waktu menyendok nasi dan lihat jumlah kalorinya banyak pasti langsung ingin menguranginya kan?   Nah, di sinilah letak kebagusannya karena kita secara otomatis akan membatasi jumlah kalori nasi setiap kita menyendoknya.  Mau tahu berapa harganya?  Kalau langsung beli di Jepang, Anda bisa membeli dengan harga 2,030 Yen.  Kalikan saja dengan nilai tukar rupiah jika ingin tahu berapa rupiah.  Kalau nilai tukar yen terhadap rupiah adalah 115, maka harga produk ini adalah sekitar 233,450 Rupiah.  Produk ini sangat bagus pula dijadikan sebagai oleh-oleh dari Jepang karena sangat bermanfaat.  Jadi, kalau Anda berencana datang berkunjung ke Jepang, Anda bisa memasukkan produk ini sebagai salah satu produk yang akan dibeli.  - GAYA HIDUP JEPANG
Healsio Hotcook Sharp KN-HT99A


Healsio Hotcook Sharp dengan kode produk KN-HT99A merupakan sebuah perangkat dapur favorit yang sedang hit di Jepang saat ini.  Produk ini baru launching tanggal 5 November 2015.  Bentuk produk ini seperti rice cooker yang dioperasikan hanya dengan menyolokkan kabel ke saluran listrik.  Kalau rice cooker itu untuk memasak nasi, Healsio Hotcook ini untuk memasak lauk.  Yang membuat produk ini luar biasa adalah karena alat masak ini tidak membutuhkan air untuk memasaknya, hanya menggunakan kandungan air dalam bahan makanan, sehingga vitamin dan gizi yang terkandung tidak hilang.  Kalau kita pakai panci masak biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk bisa matang dan kalau tidak diaduk berkala bisa gosong.  Tapi, panci elektronik ini punya sendok pengaduk di dalam yang bisa berjalan secara otomatis dan berkala sehingga bisa menghindari gosong  Panci elektronik ini bisa memasak 85 jenis makanan, jadi Anda tidak akan bosan dengan menu yang begitu-begitu saja.  Anda bisa memasak masakan tradisional favorit Anda, baik itu dari bahan daging maupun ikan dan sayur-sayuran. 

Healsio Hotcook Sharp KN-HT99A


Pasti ada yang bertanya, “tidak mungkinlah bisa enak, kan tidak dimasukin bumbu “cinta” karena tinggal colokin ke kabel!”  Akan tetapi apabila Anda sudah mencobanya, hasilnya luar biasa bahkan bisa lebih enak dari yang biasa Anda masak dengan panci biasa yang membutuhkan waktu yang lama untuk matang dan tidak jamin tidak akan gosong.  Panci elektronik ini tidak perlu air dan tidak perlu minyak untuk menumis.  Sangat menyehatkan!  Waktu yang dibutuhkan sampai matang juga akan ditentukan secara otomatis oleh alat ini karena di dalamnya terdapat sensor khusus.  Hasilnya, daging matang dengan lembut sempurna dan bumbu benar-benar meresap sampai ke dalam bahan.  Apabila sudah matang akan ada bunyi tiiit tiiit.  Bayangkan saja hasilnya bisa bikin ibu-ibu berfikir, “gimana kalau anak sampai bilang, masakan ini lebih enak dari yang biasa mama buat..” hahaha begitulah saya menggambarkan hasilnya yang mengejutkan.


Lalu, bagaimana dengan harganya?  Harga produk Healsio Hotcook Sharp dengan kode produk KN-HT99A ini adalah 64,580 yen atau sekitar 7,5 juta rupiah.  Harganya memang mahal tetapi benar-benar pantas dengan hasilnya yang luar biasa.  Bisa dijadikan hadiah buat mertua atau orang tua yang sudah susah untuk bergerak karena sudah tua.  Tinggal memasukkan bahan makanan ke dalam, tunggu dan jadi deh…  Barang ini pasti belum ada di Indonesia.  Tapi, Anda bisa beli di Jepang tapi karena daya listriknya beda, pastikan Anda juga menggunakan alat penyesuai yaitu adaptor. © GAYA HIDUP JEPANG
Suami istri di Jepang

Berikut adalah hasil survei terhadap pasangan suami istri orang Jepang di Jepang yang diadakan oleh satu perusahaan suplemen kesehatan reproduksi dan seksualitas pria dan wanita terkemuka di Jepang bernama “Genmai Seiyaku”.  Survei ini dilakukan terhadap 100 orang suami dan 100 orang istri dengan rentang usia 25-45.  Yang menjadi topik survei kali ini adalah apakah Anda merasa kontak fisik dengan pasangan berkurang?  Dari survei tersebut ditemukan hasil sebagai berikut:
1.    53% menjawab berkurang
2.    41% menjawab tidak berubah
3.    6% menjawab bertambah


Bagi mereka yang menjawab berkurang alasannya di antaranya adalah
1.    Sejak mulai bekerja di kantor, intensitas ciuman berkurang.
2.    Setelah menikah hubungan keluarga dari kedua belah pihak jadi lebih sering dipikirkan dan pekerjaan rumah semakin banyak apalagi saat ini istri juga bekerja.
3.    Karena lama-lama jadi tidak merasakan ketertarikan kepada suami sebagai lawan jenis, tetapi sebagai keluarga.

Lalu sejak kapan sentuhan suami-istri mulai berkurang setelah menikah?  Umumnya jawabannya adalah sejak tahun ketiga pernikahan. 

Menurut seorang konsultan psikologis bernama Odaka Chie, berkurangnya sentuhan di antara suami istri itu merupakan hal yang wajar, jadi tidak peru dikhawatirkan.  Adapun tips bagus bagi pasangan suami istri untuk menjaga sentuhan tetap ada dalam hubungan suami istri adalah pada saat duduk, duduklah bersebelahan, jangan berseberangan.  Dengan duduk bersebelahan maka akan timbul keintiman dan perasaan dekat. 

Berikut kutipan cinta yang bisa kami bagikan untuk Anda pada topik kali ini yaitu: 
It was not my lips you kissed,
But my soul (Judy Garland)
Dalam bahasa Jepang diterjemahkan sebagai berikut:
あなたがキスしたのは
私の唇ではなく私の心 (―― ジュディ・ガーランド)
Anata ga kisushita nowa
Watashi no kuchibiru dewanaku, Watashi no kokoro (―― Judy Garland)
Apabila Anda sudah menikah, apakah Anda merasa kontak fisik dengan pasangan berkurang?  Semoga tulisan ini bisa menjadi informasi yang menarik buat Anda.  Apabila Anda merasa tulisan ini menarik, silahkan dibagikan / di-share dan silahkan meninggalkan komentar atau pesan jikalau ada. © GAYA HIDUP JEPANG
Suami Istri di Jepang


Berikut adalah hasil survei terhadap istri orang Jepang di Jepang yang diadakan oleh satu perusahaan suplemen kesehatan reproduksi dan seksualitas pria dan wanita terkemuka di Jepang bernama “Genmai Seiyaku”.  Berdasarkan hasil survei terhadap 100 orang istri dengan rentang usia 25-45 tahun, ditemukan bahwa 23% di antaranya akan memilih orang lain, 35% di antaranya menjawab tentu saja iya, dan 42% di antaranya menjawab tidak tahu. 



Lalu yang menjawab memilih orang lain dan yang menjawab tidak tahu, apakah alasan mereka tidak yakin memilih suaminya yang sekarang untuk menjadi suaminya lagi kalau ada kesempatan untuk lahir kembali?  Di antaranya ada yang menjawab "karena waktu saya sakit, suami tidak tolong atau tidak peduli", "karena suami egois", "karena suami suka judi", "karena suami tidak pernah serius mendengar omongan saya", "karena suami tidak semangat bekerja", "karena suami ga aktif", dan lain-lain.  Ada juga alasan lain yaitu "karena suami lebih banyak tidur daripada anak" (mungkin ini suami-suami pemalas ya..haha)

Lalu di lain pihak, yang menjawab mau menikah lagi dengan suami yang sekarang, alasan mereka apa ya?  Di antara mereka ada yang menjawab, "karena suami perhatian, lembut", "meskipun istri merasa terlalu banyak maunya tapi suami mau nurutin", "mau melakukan apa saja yang diminta istri", dan lain-lain.  Pada umumnya yang menjawab ini adalah mereka yang merasakan suami mereka sangat baik hati dan lembut.  Sifat suami yang lembut dan baik hati memang merupakan tipe suami ideal yang diidam-idamkan oleh semua kaum hawa di dunia ini. 

Apabila Anda sudah menikah saat ini dan bahkan telah melewati banyak masa bersama suami, coba Anda bertanya dan menjawab dalam hati, kalau nanti masa hidup Anda sudah berakhir dan ada kesempatan lahir kembali ke dunia ini, apakah Anda mau menikah lagi dengan suami Anda yang sekarang?

Berikut kutipan cinta yang bisa kami bagikan untuk Anda pada topik kali ini yaitu:

As long as you know men are like children,
you know everything (Coco Chanel)
Dalam bahasa Jepang diterjemahkan sebagai berikut:
男は子供のようなものだと心得ている限り、
あなたはあらゆることに精通していることになるわ(ココ・チャネル)
Otoko wa kodomo no youna mono dato kokoroeteiru kagiri,
Anata wa arayuru koto ni seitsuushiteiru koto ni naruwa (Coco Chanel)
Semoga tulisan ini bisa menjadi informasi yang menarik buat Anda.  Apabila Anda merasa tulisan ini menarik, silahkan dibagikan / di-share dan silahkan meninggalkan komentar atau pesan jikalau ada. © GAYA HIDUP JEPANG
Suami istri orang Jepang


Berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Gennai Seiyaku terhadap 1000 orang pasangan suami istri yang berusia 25-39 tahun di Jepang, terdapat 74,3% yang menjawab tidak punya tabungan rahasia dan 25,7% yang menjawab iya, punya tabungan rahasia.  Jumlah ini ternyata lumayan banyak ya, meskipun hanya 25,7%.  Adapun rata-rata jumlah tabungan rahasianya adalah 538,000 yen atau sekitar 62 juta rupiah. Umumnya yang punya tabungan rahasia ini adalah dari pihak istri.  Adapun alasan mereka kenapa membuat tabungan rahasia adalah:

1.    Untuk jaga-jaga mana tahu ada kebutuhan mendadak.
2.    Untuk kebutuhan sendiri dan anak
3.    Untuk jaga-jaga kalau suatu saat nanti bercerai.

Suami istri orang Jepang

Lalu apakah sebenarnya tabungan rahasia ini penting?  Menurut seorang tenaga ahli dalam bidang perencanaan keuangan di Jepang, beliau mengatakan bahwa ada baiknya kok memiliki tabungan rahasia di antara suami dan istri.  Berdasarkan konsultasi suami istri yang dia terima selama ini, didapatkan kesimpulan bahwa dengan memiliki uang yang bisa bebas digunakan kapan saja, hal tersebut bisa melahirkan perasaan aman dan lega. Menurutnya, justru pasangan suami istri yang memiliki tabungan rahasialah yang hubungannya lebih bisa bertahan lama.

Bagaimana dengan Anda?  Apakah Anda punya tabungan rahasia yang dirahasiakan dari pasangan Anda?  Selama tabungan rahasia itu tidak menimbulkan masalah bagi hubungan suami istri, tidak ada salahnya Anda mencoba untuk memiliki tabungan rahasia.

Berikut kutipan cinta yang bisa kami bagikan untuk Anda pada topik kali ini yaitu:

“He that displays too often his wife and his wallet 
  is in danger of having both of them borrowed.” (Benjamin Franklin)
Dalam bahasa Jepang  diterjemahkan sebagai berikut:

女房と財布は努めて隠しておけ   あまり度々人に見せると一日借りられる恐れがある。(ベンジャミン・フランクリン) 

Nyobou to saifu wa tsutomete kakushiteoke,
amari dodo hito ni miseruto ichinichi karirareru osore ga aru." (Benjamin Franklin)

 Semoga tulisan ini bisa menjadi informasi yang menarik buat Anda.  Apabila Anda merasa tulisan ini menarik, silahkan dibagikan / di-share dan silahkan meninggalkan komentar atau pesan jikalau ada. © GAYA HIDUP JEPANG
Japanese Samurai


Samurai atau dalam bahasa Jepang disebut bushi merupakan golongan prajurit tangguh yang pada zaman dahulu yaitu sekitar abad ke-10 dianggap sebagai pemeran penting dalam menjaga keamanan suatu golongan dan pemerintahan di Jepang.  Awal munculnya samurai ini disebabkan oleh ketidakberdayaan pasukan keamanan pemerintah dalam menghadapi gerombolan pengacau.  Pada zaman Edo (1603-1867) kaum samurai mendapat posisi tertinggi dalam tingkatan atau strata masyarakat Jepang karena mereka memiliki pengabdian dan penghormatan tertinggi terhadap atasan, tahu balas budi, penuh kesungguhan, berusaha mengejar nama baik dan harga diri, serta berani berkorban demi tugas.  Pola ideal samurai ini kemudian disebut sebagai bushido yang berarti jalan samurai. 

Bushido ini merupakan penyatuan prinsip kesetiaan dan keberanian samurai berdasarkan sikap moral dari ajaran yang dipercayai saat itu yaitu Konfusius yang bercampur dengan ajaran Buddha aliran Zen dan Shinto yang diterapkan sebagai pedoman moral bagi kaum samurai.  Zen mengajarkan akan “keharmonisan”, sedangkan Shinto menekankan kesetiaan kepada negara dan kaisar atau penguasa.  Mungkin Anda sudah pernah menonton film Jepang bertemakan sejarah yang memperlihatkan aksi samurai yang menusuk atau memotong perut sendiri (harakiri) apabila dianggap salah dan tidak menerapkan pedoman samurai dan itupun dilakukan dengan tersenyum dan rela.  Baru-baru ini saya juga menonton sebuah film di bioskop Jepang berjudul “Nobunaga Concerto”.  Dalam film tersebut terdapat juga adegan harakiri yang kemudian kembali mengingatkan saya pada istilah harakiri ini. 

Lalu, apakah samurai itu masih bisa kita temukan saat ini?  Keberadaan dan fungsi kaum samurai pada zaman Tokugawa sudah mulai melemah dikarenakan pemerintahan pada masa itu relatif aman.  Pada zaman itu apresiasi terhadap nilai sastra dan penghayatan musik telah membangkitkan perasaan dan jiwa yang lembut bagi diri orang Jepang.  Perasaan lembut ini kemudian melahirkan rasa sopan santun, rasa kasih sayang, sikap menghormati antar sesama, dan rasa tenggang rasa.  Setelah Jepang pernah menerapkan politik menutup negeri atau yang disebut sakoku selama 270 tahun, kemudian terjadilah restorasi Meiji pada tahun 1868 yang membuat Jepang membuka diri terhadap dunia luar, khususnya dunia Barat, mengejar ketertinggalan mereka, dan menyerap berbagai ilmu pengetahuan untuk membangun negaranya. 

Meskipun sekarang ini posisi samurai sudah tidak ada lagi di Jepang, tetapi kenyataannya pemerintah dan masrayakat Jepang masih sangat menghargai sikap patriotik kaum samurai dan dianggap sebagai pahlawan.  Etika lama pada zaman itu masih tersisa pada zaman modern ini.  Jika diperhatikan, orang Jepang sangat serius dan teliti dalam memperkenalkan tata krama dan moral pada anak didik dalam mempraktikkan perilaku sosial yang baik. 

Apabila Anda sudah pernah datang ke Jepang, Anda akan melihat sendiri betapa orang Jepang itu sangat banyak memiliki aturan dalam segala aspek kehidupannya dan pada umumnya mereka semua mematuhinya.  Mereka akan merasa malu apabila melakukan kesalahan.  Rasa malu ini berkaitan dengan harga diri dan kehormatan yang dianggap sangat penting sebagai mana sikap yang dimiliki oleh seorang samurai.  Rasa malu dikatakan sebagai lahan dari segala kebajikan, tempat tumbuh pepohonan kelakuan baik, dan moral yang baik.  Karena itulah kenapa seorang samurai merasa lebih baik mati dari pada menanggung malu.  Perilaku samurai ini telah mengakar pula dalam diri orang Jepang dan karakter asli ini masih melekat dalam diri mereka.  Itulah sebabnya mengapa selama restorasi Meiji dengan berbagai pembaharuan besar-besaran itu, semangat bushido yang tercermin dalam kehormatan, keberanian, etika moral dan loyalitas masih diterapkan pada berbagai aspek kehidupan dan masih tersisa hingga saat ini.   

Sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan masalah, tentu saja ada juga beberapa masyarakat Jepang yang tidak sanggung mempertahankan jiwa samurai ini.  Orang-orang yang tidak mampu mengikutinya akan tergilas dan menjadi korban perubahan atau modernisasi yang terjadi.  Namun, kita patut mengacungkan jempol terhadap karakter khas orang Jepang yang terbentuk dan tak lepas oleh zaman dan masih menyisakan jiwa samurai hingga saat ini.


Jiwa samurai ini merupakan salah satu gaya hidup orang Jepang.  Semoga tulisan ini bermanfaat dan boleh menjadi inspirasi bagi kita orang Indonesia sebagai contoh bagaimana kita bisa melakukan revolusi mental demi mencapai Indonesia yang lebih baik.  Silahkan membagikan/share tulisan ini apabila Anda anggap menarik dan jangan lupa tinggalkan komentar atau pesan jikalau ada. © GAYA HIDUP JEPANG
Japanese Health Insurance
Contoh Kartu Asuransi Kesehatan Nasional Jepang dan Penawaran Asuransi dari Perusahaan Jepang

Sudah menjadi ketentuan negara Jepang untuk seluruh masyarakat Jepang diwajibkan untuk masuk asuransi kesehatan nasional (kokumin kenko hoken) yang dikelola oleh Kota / Distrik / Kelurahan / Desa.  Bahkan bagi warga negara asing yang tinggal di Jepang selama 3 bulan atau lebih diwajibkan pula untuk masuk asuransi kesehatan nasional.  Saya juga setelah menikah dengan orang Jepang langsung didaftarkan melalui kantor suami.  Memang bukan berarti biaya pengobatan menjadi gratis.  30% dari total biaya pengobatan termasuk obat-obatan menjadi tanggungan pribadi.  Namun, hal ini sudah sangat membantu, bukan?

Sistem asuransi publik yang diwajibkan di negara Jepang merupakan sebuah payung perlindungan bagi kesehatan masyarakatnya yang sudah dijalankan selama lebih dari 50 tahun.  Sebagian besar masyarakat Jepang mendapatkan asuransi lewat tempat kerja mereka masing-masing.  Bagi yang sudah menikah, istri mereka yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga pun diikutsertakan.  Dan, yang lebih menariknya lagi,  warganya diberikan bantuan finansial bagi ibu-ibu yang sedang hamil sampai melahirkan dan jumlahnya lumayan besar tergantung wilayah tempat tinggalnya masing-masing.  Biaya pengobatan di Jepang memang sangat mahal karena teknologinya juga sangat bagus.  Akan tetapi, berkat asuransi dan bantuan pemerintah, kesehatan warganya sangat terjamin.

Tidak hanya mengandalkan asuransi kesehatan nasional, ternyata sebagian besar orang Jepang juga mengikuti asuransi pribadi termasuk asuransi kesehatan / pengobatan dan asuransi jiwa.  Banyak sekali warga Jepang yang memang menganggap asuransi kesehatan nasional itu tidak cukup, meskipun sebenarnya itu sudah memenuhi standar dasar kesehatan.  Mereka menganggap perlu untuk lebih mempersiapkan diri, apabila ada penyakit tertentu yang tidak bisa di-cover oleh asuransi kesehatan nasional tersebut.  Mereka juga bisa minta perusahaan asuransi untuk membayar sisa 30% yang dibebankan ke mereka, bahkan perusahaan asuransi siap untuk membayar semua biaya pengobatan. 

Apalagi mengingat Jepang saat ini sedang menghadapi suatu masalah sosial yang disebut “koureika shakai”, yaitu jumlah lapisan kaum lansia yang meningkat pesat dan masalah “shoushika”, yaitu tingkat kelahiran anak yang menurun. Jumlah kaum muda produktif juga semakin menurun.  Masalah ini diperkirakan akan membuat beban negara terhadap biaya kesehatan akan semakin meningkat.  Itulah sebabnya banyak orang Jepang yang menyadari pentingnya ikut dalam program asuransi kesehatan pribadi.  Tidak hanya asuransi kesehatan, tetapi juga asuransi jiwa.  Sebagian besar warga Jepang, khususnya para suami masuk dalam program asuransi jiwa ini untuk menjamin kehidupan anak-anak dan istrinya apabila terjadi hal pahit yang tentu tidak diinginkan terjadi.  Secara psikologis, orang Jepang itu sangat memikirkan untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi hal-hal buruk di masa depan supaya bisa menghadapinya.  Kalau kata kasarnya, mereka sangat “khawatiran”, tapi kalau dilihat dari sisi positifnya, sangat bagus untuk mencontoh dan merenapkan pepatah yang berkata “sedia payung sebelum hujan”. 

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jepang dan mengatasi kekhawatiran mereka, sekarang terdapat banyak sekali perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai fasilitas menarik, baik asuransi lokal, seperti Sompo, Meiji Yasuda Seimei, Nihon Seimei, Mitsui Seimei, Orix Seimei, Asahi Seimei, dan lain-lain.     Banyak pula terdapat perusahaan asuransi asal luar negeri seperti AXA, Zurich, Prudential, Allianz, Aflac, dan lain-lain.  Perusahaan-perusahaan ini biasanya menawarkan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.  

Demikian tulisan mengenai salah satu gaya hidup Jepang yang menganggap pentingnya masuk asuransi.  Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga merasa asuransi itu penting?  Di Indonesia memang kesadaran akan pentingnya asuransi masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya seperti Jepang dan Amerika.  Semoga tulisan ini bermanfaat dan silahkan share artikel ini apabila Anda anggap menarik. © GAYA HIDUP JEPANG